WARALABA SEBAGAI SOLUSI CERDAS BISNIS

Waralaba yang dalam bahasa Inggris diartikan dengan istilah franchise memang sedikit mengingatkan kitadengan negaranya Jenderal Napoleon Bonaparte yaiti Perancis. Akan tetapi negara Amerika Serikatlah yang memasyhurkan istilah tersebut. Kata franchise tersebut mengandung makna freedom atau kebebasan jika diartikan dalam bahasa Indonesia. Kata franchise lebih sering diartikan dengan waralaba, dimana kata tersebut berasal dari dua suku kata yaitu wara dan laba. wara berarti lebih dan laba berarti untung.

(Sesuai peraturan menteri no 12/2006 tentang waralaba)

Waralaba (franchise) adalah perikatan antara Pemberi waralaba dengan penerima waralaba dimana penerima waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilik pemberi waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pemberi waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh pemberi waralaba kepada penerima waralaba.

(sesuai rancangan peraturan pemerintah tentang waralaba)

Waralaba adalah sistem bisnis dan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau jasa ynag dimiliki orang perseorangan atau badan usaha yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh pihak lain.

Franchising: Duplicating a succes business to others.

Berbicara mengenai waralaba tidak terlepas dari unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
unsur yang pertama, adanya merk, dimana merk disini termasuk didsalamnya adalah logo perusahaan atau moto perusahaan jika memang ada.
Unsur kedua, adanya sistem, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan perangkat teknis operasional usaha waralaba. Tercakup didalamnya adalah standarisasi barang, cara pengolahannya, standar pemasaran, sistem pemasukan dan pengeluaran keuangan, sistem pengawasan dan lain sebagainya.
Unsur ketiga yaitu adanya biaya, terkait dengan biaya disini adalah biaya awal ataupun namanya tentu yang berkaitan dengan kesepakatan dalam waralaba.
unsur keempat yaitu adanya pelatihan awal, sebagai bentuk tanggung jawab awal pemberi waralaba dalam kepada penerima waralaba.

Setelah berbicara seputar definisi waralaba dan unsur-unsur yang membentuknya kita akan melihat perkembangan waralaba di Indonesia. Sebelumnya perlu diketahui bahwa dalam suatu perusahaan sangatlah diperlukan perencanaan bisnis. perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan dengan tujuan agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yangsedang berjalan tetap berada dijalur yang benar yang telah direncanakan. Salah satu perencanaan bsnis yang cukup menjanjikan yaitu tawaran investasi waralaba karena masyarakat yang konsumtif adalah peluang pasar, dengan mengetahui dan memahami pengertian, unsur-unsur , tipe-tipe waralaba, contoh-contoh, pembagian waralaba dan berdasarkan pengalaman yang matang, investasi ini akan menghasilkan balikan modal awal, laba dan perluasan jaringan usaha. Waralaba dinaungi oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), merupakan perkumpulan para pengusaha waralaba yang ada di Indonesia.

Pada masa krisis moneter pengusaha2 kelas kakap banyak banyak mengalami sport jantung. Selain dijerat utang, sebagian usahanya terkapar. Berbeda dengan usaha kecildan menengah yang justru adem ayem. Disinilah kelebihan yang disandang oleh usaha kecil dan menengah atau UKM. Waralaba adalah sebuah pilihan yang menarik bagi pebisnis pemula, karena waralaba memungkinkananda menanamkan uang dalam sebuah sistem yang sudah mapan, telah diuji dan terbukti keberhasilannya. Lantas dimanakah posisi usaha waralaba local? Waralaba local boleh berbangga sebab termasuk salah satu bisnis UKM. Serupa dengan UKM lainnya waralaba justru mekar disaat badai krismon menghantam bangsa sejak tahun 1997.

Waralaba lokal saat ini tumbuh dan berekembang pesat. menguntungkan dan tahan terhadap krisis ekonomi, karena biaya produksi dan pajak dapat diminimalisir supaya dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat di negara Republik Indonesia.

Keuntungan Sistem Franchise:
- Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah.
- Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama.
- Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
- Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik franchisee (Slim Organization)
- Pemilik Outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha.

Sementara itu waralaba dibidang jasa mulai menggeliat. Sebagian usaha berbasis waralaba jasa itu memanfaatkan peluang bisnis dari gaya hidup konsumtif segmen masyarakat berpenghasilan menengah keatas. Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengemukakan usaha berbasis waralabadibidang jasa yang mulai marak antara lain pendidikan, termasuk bimbel dan kursus.

Sebab waralaba mengalami Kegagalan:
1. Kegagalan meraih target penjualan yang memadai, hal ini karena tempat usaha yang kurang strategis, kurangnya support dari penjual franchise kepada franchisee misalnya dalam dukungan promosi, manajemen daln lain-lain.
2. Selain itu, faktor yang tak kalah pentingnya adalah "mindset" franshiseel pembeli waralaba yang berfikir bahwa membeli waralaba itu artinya tinggal terima untung sajahdan "terlalu mengharapkan" franchisor yang bekerja.
3. Franchisor serakah memungut franchise fee
4. Monitoring yang lemah
5. Kesalahan merekrut Franchisee
6. Kelemahan pada difisi R&D
7. Perjanjian yang tidak jelas dan tegas
8. Sistem operasional yang terlalu rumit

Untuk menekan waralaba yang bermasalah diharapkan ada kewajiban bagi satu perusahaan yang akan menjalankan bisnis franchise sebagai perusahaan terbuka lebih dulu. Kadin Indonesia juga mengharapkan pemerintah agar mendorong perusahaan besar dan BUMN untuk berekspansi dalam sistem waralaba. Alasannya perusahaan besar memiliki latar belakang modal dan pengetahuan serta pengalaman bisnis yang baik sehingga terwaralaba lebih terjamin. Meskipun waralaba juga memiliki kerugian harapannya pemerintah tetap memberi perhatian pada usaha kecil dan menegah yang berpotensi menjadi pengusaha waralaba unggulan. Hal ini mengingat bisnis makanan cepat saji skala dunia seperti McDonald's dan KFC yang berawal dari skala kecil.

Alasan Franchise disusulkan menjadi Go Public

1. Pada umumnya perusahaan yang telah go public, perusahaannya akan memiliki keuntungan yang didapat, antara lain perusahaan dapat menerima dana yang besar sekaligus langsung.
2. Masyarakat yang memasukan penyertaan atau kepemilikan biasanya tidak berminat untuk masuk ke dalam manajemen, sehingga kepentingan mayoritas pemilik perusahaan bisa berjalan stabil dan terkendali.
3. Pembagian deviden berdasarkan keuntungan. Jika perusahaan mencetak laba, baru deviden dibagikan. Jika tidak, perusahaan tidak wajib membagikannya.
4. Gengsi. Perusahaan yang go public memiliki tingkat prestisius yang tinggi dimata masyarakat luas karena perusahaan go public dituntut untuk bersikap lebih transparan sehingga berkesan lebih profesional.

Kunci Sukses Franchising:
1. The more simple, The more Sucess
2. Berorientasi kepada suksesnya franchisee
3. Terus melakukan inovasi dan pengembangan


Source: Universitaria Universitas Pancasakti Tegal oleh Niken Wahyu C, SE., MM