KECEMASAN TERHADAP MATEMATIKA

Selamat siang Sodara-sodara....
sodara-sodara... mau tanya dong, apa sih yang ada dalam pikiran kalian tentang matematika??? kalo saya ni yah, jujur dari sejak saya menginjak sekolah dasar, namanya matematika itu nyebelin, hahahahaha. apalagi tuh kalo pas ditunjuk disuruh ngerjain soal di depan, yaampuuunnnn berasa kaki nga nginjek tanah sodara-sodara, hahahhaha
ya sudah kita bahas aja yukkk temanya kecemasan terhadap matematika

Sodara-sodara...Siswa yang mengalami masalah pembelajaran matematika yang signifikan, akan terlihat dalam beberapa ciri. menurut beberapa penelitian (Mercer, Jordan, dan Miller, 1996) adalah sebagai berikut:

Tidak berdaya dalam belajar- Siswa yang mengalami pengalaman kegagalan terus menerus dalam mempelajari matematika akan mengira telah gagal. tidak adanya kepercayaan diri akan memaksa mereka untuk meminta bantuan lainnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Sebenarnya bantuan hanya membantu siswa menyelesaikan tugas secara langsung dan tidak termasuk mengajari kembali mereka secara konsep atau ketrampilan.

Pembelajar Pasif- Mereka tidak aktif membuat koneksi antara apa yang telah mereka ketahui dengan apa yang mereka sedang pelajari. Ketika menghadapi masalah/ soal problem-solving, mereka tidak menggali strategi atau menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk menyelesaikannya. Siswa yang memiliki masalah dalam mempelajari matematikaseringkali percaya bahwa siswa yang berhasil dalam matematika mengetahui begitu saja jawaban dari permasalahan matematika. Mereka tidak mengerti bahwa siswa yang berhasil dalam matematika adalah siswa yang menggali strategi penyelesaian masalah dengan baik.

Masalah Daya Ingat- Masalah daya ingat nampak jelas manakala siswa menunjukan kesulitan dalam mengingatfakta mendasar dlam operasi aljabar. Kekurangan daya ingatmemainkan peranan penting ketika siswa masalah multistep dan ketika situasi problem-solving tertentu.

Masalah Perhatian- matemtika membutuhkan perhatian yang besar khususnya ketika menggunkan multi-step dalam roses penyelesaian masalah. siswa yang bermasalah dengan erhatian seringkli kehilangan potongan informasi pada saat guru menjlaskan. Tanpa potongan informasi yang penting ini, siswa mengalami kesulitan dalam usaha menerapkan proses penyelesaian masalah yang mereka pelajari.

Kelemahan Berfikir Kognitif/meta kognitif- metakognitif terkait dengan kemampuan siswa dalam memonitor pembelajran mereka, yang meliputi, 1)mengevaluasi apakah mereka belajar, 2)penggalian strategi saat dibutuhkan, 3)mengetahui apakah strategi yang digunakan berhasil, 40membuat perubahan jika diperlukan. Keempatnya merupakan ketrampilan penting yang digunakan dlam menghadapi masalah problem-solving. Karena matematika merupakan problem-solving, siswa yang tdak memiliki kecakapan metakognitif akan menghadapi masalah besar untuk berhasil dalam mempelajari matematika.

Pencapaian Akademik yang Rendah- Siswa dengan pengalaman keggalan dalam matematika seringkali tidak memiliki ketrampilan matematika yang mendasar sehingga membutuhkan waktu lama untuk memproses informasi visual dan auditory. Mereka seringkali mengalami ketidakcukupan waktu atau kesempatan untuk menguasai konsep.

Kecemasan Matematika- Siswa dengan kecmasan terhadap matematika sering merasa ragu dan takut dalam belajar matematika. Karena bagi mereka matematika itu sulit, saat belajar matematika sring menjadi pengalaman akan kecemasn. Obat mujarab kecmasan adalah pengalaman sukses. Sisa dengan kecemasan terhadap matematika merasa bahwa mereka tidak mampu mmpelajari matematika. Sikap yangdigunakan untuk mendekati siswa yang seperti inimerupakan langkah awal yang penting dalam mengatasi matematika yang merka hadapi.


Kecemasan terhadap Matematika

Kecemasan terhadap matematika mrupakan hambatan serius bagi banyak siswa pada semua level. Siswa dengan kecemasan terhadap matematika akan mempelajari matematika lebih sedikit dibandingkan dengan sisa yang mempunyai tingkat kecemasan terhadap matematika yang rendah. Penerapan strategi untuk mengatasi kecemasan terhadap matematka akan memperbaiki prestasi siswa dalam matematika.

Kecemasan terhadap matematika merupakan faktor non-intelektualyang mempengaruhi prestasi matematika. Kecemasan terhadap matematika didefinisikan sebagai emosi ngatif yang mengganggu penyelesaian permasalahan matematika. Kecmasan matematika lbih dari sekadar tidak menyukai matematika dan menuntun kepada pola penghindaran. Manakala mungkinsiswa akan menghindari mmpelajari matematika dan menghindari situasi dimana matematika diperlukan (Sparks, 2011). Tobias menggambarkan kecemasan terhadap matematika sebagai keadaan yang panik, tidak berdaya, emosi yang tidak teratur, yang muncul pada siswa tertentu ketika hrus menyelesaikan masalah matematika antara lain meningkatnya detak jantung, tangan basah keringat, perut mulas dan mata berkunang-kunang. Gejala psikologi antara lain ketidakmampuan berkonsentrasi dan perasaan tidak berdaya, kuatir dan malu. Gejala kebiasaan antara lain penghindaran pada pembelajaran matematika, penyerahan tugas matematika pda btas akhr waktu, dan tidak belajar matematika dengan teratur (Plaisance, 2009; Jackson, 2008).

Lalu bagaimana kita mengatasinya???
OKE... bahas yukkk
Strategi yang dapat Mengurangi Kecemasan Matematika
1. Strategi Guru
Guru dapat mengupayakan hal-hal berkut untuk mengurangi kecemasan peseta didik akan matematika
a. Mengembangkan ketrampilan sikap positif terhadap matematika
b. Mengkaitkan matematika dengan kehidupan nyata
c. Mendorong pemikiran kritis
d. Mendorong Pembelajaran aktif
e. Mengakomodasi gaya belajar peserta didik yang bervariasi
f. Tdak menekankan pada jwaban yang benr dan kecepatan perhitungn
g. Mengatur peserta didik dalam kelompok-kelompok pembelajaran kooperatif
h. Menyediakan dukungan dan encouragement
i. Menghindari menempatkan peserta didik dalam situasi yang memalukan
j. Menggunakan manipulasi dalam pembelajaran
k. dispel harmful but popular misconceptions

2. Strategi Orang Tua
a. Jangan mengekspresikan sikap negativ tentang matematika
b. Mempunyai harapan yang realistis
c. Menyediakan dukungan dan encouragement
d. Memonitor perkembangan matematika anak
e. Menunjukan kegunaan positif matematika

3. Strategi Peserta Didik
a. Mempraktekan matematika setiap hari
b. Menggunakan teknik belajar yang baik
c. Belajar dengan gaya belajar individual
d. Tidak mengandalkan hanya pada ingatan
e. Fokus pada sukses yang telah diperoleh
f. Meminta bantuan
g. Mempraktekan teknik relaksasi


Jadi, sodara-sodara Kesimpulan adalah...

Kecemasan terhadap matematika adalah suatu keadaan dimana peserta didik tidak memiliki keperayaan dalam bidang matematika sehingga mengurangi capaian akademik dan merupakan penghambat serius bagi banyak peserta didik pada smua tingkatan. Peserta didik yang memiliki kecemasan yang tinggi trrhadap matematika kan belajar lebihsedikit daripada yang memiliki kecemasan rendah.
Kecemasan terhadap matematika diknal sebagai faktor non-intelektual yang mempengaruhi hasil belaja matematika. Untuk mengatasi kecemasan terhadap matematika diperlukan upaya yang dilakukan oleh guru, orangtua maupun peserta didik.



Sourche: Siaran Universitaria oleh Angelina Nina Rosana, M.Pd dan Ahmadi, M.Si