MULTINGUALISME...Trik menjadi TRENDY, SOCIABLE, ADAPTABLE and SMART

MULTINGUALISME...

Trik menjadi TRENDY, SOCIABLE, ADAPTABLE and SMART

Orag bijak mengatakan "bahasa adalah alat untuk menguasai dunia". Seseorang bisa mendapatkan informasi apapun yang diinginkan dan dibutuhkan, bila hanya jika ia bisa berbahasa. Seseorang juga dapat berkomunikasi dengan siapapun hanya jaika ia dapat berbahasa. Dengan kata lain, seseorang dapat mengenal dunia jika ia memiliki kemampuan berbahasa.

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah. Dengan kondisi tersebut dapat dikayakanbahwa sebagian besar orang Indonesia billingual karena mereka menguasai bahasa Indonesia dan minimal satu bahasa daerah. Beberapa orang mungkin bisa disebut multilingual karena orang tua mereka berasal dari suku yang berbeda, tinggal diluar kampung halaman, atau kombinasi keduanya. Seseorang juga disebut mulitingual karena ayah atau ibunya adalah orang asing, atau ketika ia belajar bahasa asing, atau tinggal diluar negeri.

Untuk mampu bersaing di era globalisasi sekarang ini, seseorang harus memiliki bekal yang cukup. Mendapatkan nilai-nilai yang cukup disekolah tidak cukup dengan seseorang tidak dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya kepada dunia. Memiliki banyak teman lokal tidak cuku jika seseorang tidak memiliki aksesmenuju jejaring sosial dunia. Berpenampilan menarik dan modistidak cukup jika seseorang tidak tahu apa yang terjadi diluar sana. Kita membutuhkan sesuatu yang dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan dunia. Hal itu adalah bahasa asing.

Menjadi seseorang yang multilingual atau menguasai lebih dari dua bahasa merupakan modal dasaruntuk menjadi trendy, sociable, adaptable and smart. Bahassa Inggris, Korea, Jepang dan Mandarinadalah beberapa bahasa yang tengah menjadi trenddi Indonesia. Banyak film, musik, fashion, berita dan hal-hal lain yangberhubungan dengan budaya dan bahasa tersebut berdatangan ke negara ini. Seseorangdianggap trendy ketika ia mengetahui banyak tentang Inggris, Kore, Jepang, atau Cina. Seseorang dianggap sociable ketika ia dapat berkomunikasi dengan orang-orang dari negara lai.Seseorang dapat disebut adaptable ketika ia mengetahui banyak hal tentang Inggris, Korea, Jepang atau China.

Selain itu, semakin banyak perusahaan yang mengajukan syarat kemampuan berbahasa asing pada pekerjanya. Bahasa asing sangat dibutuhkan untuk menjalin relasi bisnis dengan klien atau konsumen dari negara lain. Dari semua bahasa asing yang dibutuhkan bahasa Inggrislah yang diutamakankarena perannya sebagai bahasa pergaulan dunia. Bahkan terdapat anggapan bahwa seseorang harus bisa berbahasa Inggris bila ingin sukses. The U.S National Research Council (2007) menyatakan bahwa selain keuntungan intelektual, pengetahuan atasa bahasa asing dapat memfasilitasi seseorang dalam melakukan perjalanan, meningkatkan kesempatan kerja, dan membantu seseorang dalam mempelajari budaya dan karakter manusia yang berbeda-beda.

Sementara itu, Curtain dan Dahlberg (2004) menyatakan bahwa belajar bahasa lain dapat meningkatkan peningkatan tata bahasa dan kosakata bahasa Inggris. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Dumas (1999) yang melakukan penelitian terhadap 13.200 siswa kelas tiga dan kelas lima sekolah dasar di Louisiana. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa sekalipun berasal dari suku bangsa, gender, maupun kelas yang berbeda, siswa yang mempelajari bahasa asing dapat nilai bahasa Ingris pada tes Kemampuan Dasar Louisiana yang lebih baik dari pada yang tidak mempelajari bahasa asing. Hal itu terjadi pada negara-negara penutur bahasa Inggris. Jika kita analogikan, ketika kita belajar bhasa Inggris, maka pengetahuan tata bahasa dan kosakata kitapun akan bertambah. Dengan kata lain, tidak benar jika kita menganggap bahwa belajar bahasa asing akan menurunkan kwalitas bahasa Indonesia kita.

Meskipun demikian, masih banyak orang beranggapan bahwa mempelajari bahasa baru merupakan hal yang sulit, padahal sebenarnya tidak. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, banyak film, musik dan berita yang menggunakan bhasa asing, terutama bahasa Inggris. Semua orang dapat menggunakan media yang menyenangkan tersebut untuk belajar bahasa asing.

Dengan film, lagu, dan berita berbahasa Inggris, seseorang dapat melatih kemampuanmendengarkan, membaca, pengucapan yang benar, kosakata dan idiom bahasa Inggris. Dengan cara ini, mereka dapat belajar bahasa baru, mendapatkan informasi terkini, dan terhibur pada saat bersamaan. Semua itu cukup hanya dengan peduli dan memperhatikan. Ketika menonton film,pelajari percakapan tokoh-tokohnya zementara menikmati jalan ceritanya. Ketika mendengarkan lagu, pahami lirik dan perhatikan pronounciationnya sementara menikmati melodinya. Ketika membaca berita, pelajari kosakata yang baru sementara menyerap informasi yang disajikan.

Dari penjelasan diatas, tampak bahwa mempelajari bahasa asing itu mudah dan tdiak harus dilakukan dengan sangat serius. Seseorang yang mengikuti kursus bahasa atau kuliahdi jurusan bahasa sekalipun tidak dijamin memiliki kmampuan berbahasa asing yang baik jika tidak pernah berlatih diluar jam belajar. Oleh karena itu, mari kita belajar bahasa asing dengan caa yang menyenangkan.

Ketika seseorang menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris , tidak akan ada yang dapat menghalanginya untuk menjadi trendy, sociable, adaptable and smart. Seseorang dapat berbicara dengan siapapun orang dari negara lain. Seseorang dapat lebih menikmati film-film berbahasa Inggris tanpa terganggu terjemahan yang buruk.

Menjadi orang Indonesia yang multilingual atau menguasai bahasa asing adalah cara yang hebat menyenangkan, dan menarik untuk menyambut era globalisasi. Kita tidak perlu lagi khawatir dan ketinggalan informasi, akan dianggap trendy dan modern, karena selalu update tren,fashion terbaru dan selalu dianggap pintar karena menguasai bahasa yang asing bagi sebagian besar orang Indonesia. Jadi, mari belajar bahasa asing......

Referensi
Curtain, Helena & Carol Ann Dahlberg (2004). Languages and Children: Making the Match: New Languages for young Leaners, Grades K-8. Third Edition. New York: Longman

Dumas,L.S (1999)."Learning a Second Language: Exosing Your Child to a New World of Words Bootss Her Brainpower, Vocabulary and Felf-Esteem." Child, February, 72, 74: 76-77.

Source: Siaran Universitaria Universitas Pancasakti Tegal Oleh Dalya Indra Nurwati, M.Pd dan Yuvita, M.Pd

No comments:

Post a Comment