Tiada Lain yang Ku Kejar Melainkan Ridha Mu


Dikala datang menjengah mentari sepenggal waktu dhuha, terdetik di sanubari hina untuk sesaat bersama, untuk sujud kepada-Mu setelah lamanya aku lalai. ku bangkit bangun meninggalkan urusan duniaku, ku berhati-hati setiap tertib mengambil wudhuku, ku kibas bentang lurus sajadahku, ku mengahadap qiblat lantas mengangakt tinggi takbirku pada-Mu. Tiada lain yang ku kejar melainkan Ridha-Mu.


Setelah seketika selesai shalat dhuha, hati batu ini terpanggil untuk sujud semula, kuturuti tubuh sujud nan meminta, sekedar mengulangi pintaan jarang seorang hamba. Tiada lain yang ku kejar melainkan Ridha-Mu.

Ku pohon Kau selamatkanlah kawan, sahabatku, ku minta Kau bahagiakanlah antara ahli keluargaku, ku pinta Kau sejahterakanlah dunia-akhiratku, ku doa agar Kaumempermudah urusan memartabatkan agama-Mu. Tiada lain yang ku kejar melainkan Ridha-Mu.

Si riak hati hitampun mula menyusun bicara, pilu mengenang jasad tuan nya tak layak ke syurga, melainkan keinsyafan yang dititiskan bersama air mata, Kata-Nya mampu padamkan api pembakar jasad neraka. Tiada lain yang ku kejar melainkan Ridha-Mu.

Ku sadar hina sedari mula di sisi-Mu, ku sadar terlalu banyak dosaku pada-Mu, ku sadar diri payah istiqomah di jalan-Mu, ku sadar takkan lama hidup atas dunia-Mu. Tiada lain yang ku kejar melainkan Ridha-Mu.

Susah lama ku hidup dalam noda lagho sia-sia, jangan Kau ambil nyawa ini melainkan keadaannya dalam taqwa, jangan Kau biarkan sejuk jasad ini, melainkan di medan jihad fi-sabilillah, jangan Kau panggil ku kembali, melainkan tiada manfaat buat diri ini atas dunia. Tiada lain yang ku kejar melainkan Ridha-Mu.

Semoga Kau sampaikan jua ku ke tujuan,,, kekal abadi dengan rhido-Mu. Tiada lain yang ku kejar melainkan Ridha-Mu.

No comments:

Post a Comment